Fortress Of Solitude

Ini hanya sebuah benteng, dimana semua rasa tersimpan. Dimana semua tumpah ruah dalam kata dan semua cerita yang tersisa untuk diceritakan.

My Photo
Name:
Location: Banda Aceh, Aceh, Indonesia

I'am a flying soul in the dark path of life. trying to touch the fantasy life as a human. I miss eternal...

Saturday, November 27, 2004

Renungan I

Tiga Tamu Berjanggut Putih

Seorang wanita keluar dari rumahnya dan menemukan tiga lelaki tua berjanggut panjang yang telah memutih di pekarangan rumahnya. Ia tak mengenal seorangpun dari ketiga lelaki tua itu. Ia pun berkata:
“Saya kira saya tidak mengenal kalian semua, pastilah kalian lapar. Silakan masuk, dan makanlah sesuatu.”
"Apakah suamimu ada di rumah?” mereka bertanya.
"Tidak", wanita itu menjawab. "Ia sedang keluar"
"Kalau begitu kami tak bisa masuk,” jawab mereka.
Malam harinya ketika si suami telah pulang, ia menceritakan kejadian tersebut.
"Pergilah, beritahu mereka kini saya telah ada di rumah!”
Wanita itu lalu pergi keluar rumah dan mengundang para lelaki itu.
"Kami tidak mendatangi rumah bersamaan,” mereka menjawab serentak.
"Mengapa?" ia ingin tahu.
Salah satu kakek itu pun menjelaskan: "Namanya Kekayaan," katanya sambil menunjuk salah satu kawannya, lalu dia menunjuk yang di sebelahnya, "ia Kesuksesan, dan saya Cinta.” Ia lantas menambahkan, ‘’sekarang masuklah, bicarakan dengan suamimu, siapa di antara kami yang kalian inginkan untuk masuk rumah’’.
Wanita itu masuk rumah dan berkata pada suaminya tentang apa yang mereka bicarakan.
“Alangkah indahnya,” jawabnya singkat. “Kalau begitu, undanglah si Kekayaan untuk mengisi rumah ini dengan harta benda!”
Tapi istrinya menolak. "Sayangku, mengapa tidak kita undang si Sukses saja?”
Rupanya obrolan itu terdengar oleh menantu perempuan mereka yang ada di salah satu kamar rumah tersebut. Ia menyeruak masuk, dan mengusulkan keinginannya sendiri:
“Tidakkah lebih baik mengundang si Cinta? Rumah kita akan dipenuhi kasih sayang olehnya!”
"Kalau begitu, kita ikuti usul menantu kita,” kata si suami kepada istrinya.
"Pergi dan undanglah si Cinta sebagai tamu kita.”
Sang istri lantas pergi dan bertanya kepada ketiga tamunya, “yang mana di antara kalian bernama Cinta? Masuklah dan jadilah tamu kami.”
Cinta berdiri dan berjalan menuju rumah. Dua orang tua lainnya ikut berdiri dan mengikuti di belakangnya. Dengan rasa terkejut, si wanita bertanya pada Kekayaan dan Kesuksesan: “Saya cuma mengundang Cinta, mengapa kalian ikut masuk?”
Lelaki tua itu menjawab bersamaan : “Kalau kau mengundang Kekayaan atau Kesuksesan, dua dari kami akan tetap tinggal di luar, tapi karena yang kau undang adalah Cinta, kemana pun ia pergi, kami ikut bersamanya. Di mana pun ada Cinta, di sana juga ada Kekayaan dan Kesuksesan!”

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home