Bunda
Ini hanyalah cabikan kata-kata yang takkan mendirikan bulu roma bila tak bercampur nada mayor-minor yang mengiring dentang hidup. Karena denting-denting itulah yang telah meruakkan tanggis dari realitas ini. Resapilah karena raut tulisan ini pun takkan sedikitpun menitikkan air mata mereka yang tak paham realitas. Rasakanlah lebih dalam sebelum tulisan ini menjadi lebih sedih hingga aku sendiri kehilangan kata-kata untuk mengabarkan rasa yang aku redam. Bunda kaulah sumber cinta,pengasihan,belas kasih dan ampunan. Belum sempat kupersembahkan impianmu, bombanrdir air laut telah menebar karat luka di rencong hatiku yang belum terlalu tajam kau asah, dan kau telah berhasil memagari rencong hatiku dari serangan air bah itu. Hanya meninggalkan pesan padaku untuk mengikis karat itu menjadi kilauan cita-cita, Doakan aku bunda dari sisiNya.
Teruntuk Bunda yang meninggal dalam Tsunami Aceh 26 Desember 2004

picture taken from: www.nasenfisch.de
Teruntuk Bunda yang meninggal dalam Tsunami Aceh 26 Desember 2004

picture taken from: www.nasenfisch.de
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home