Pusara Binggung

Kembali kau tinggalkan aku disudut jalan itu. Sendiri kembali kutapaki malam tanpa mendengar kata-kata rindu serta tanyamu akan keadaanku. Kembali kau gali lagi lubang dari masa lalu, dan kau buatkan aku pusara binggung.
Aku bukanlah akhir,tapi adalah awal.Au bukanlah garis finish,tapi hanya hal dimana semua ini bermula

apa yang salah

aku tak tahu harus mulai darimana.kata para filosuf pendidikan itu gunanya untuk memanusiakan manusia.tapi pabila sistem yang ada dalam pendidikan itu sendiri tidak manusia gimana?.jangan berteriak kemanusian ketika nurani kalian masih tumbuh angkara murka dan sejuta iri hati.kenapa mereka yang diatas tidak pernah punya nurani untuk diketuk, atau jangan-jangan mereka memang tidak punya hati.Mereka berniat menciptakan pemimpin masa depan yang juga tak bernurani seperti.Layakkah aturan Tuhan di pertentangkan dengan aturan kalian.jawab sendiri dengan hati kalian.
buat para birokrat kampus USU medan...dimana nurani kalian kini

ada

bagian dari hidup yang membuatmu ada kini telah tiada.ketiadaan menciptakan kehampaan ruang memori yang tlah tercipta sama tuanya dengan keberadaanmu di dunia.ada bening air mata terjatuh dari indah matamu.ku ingin kau tetap ada dalam realitas nyata kenyataan.menanggislah menanggislah wahai kekasih jiwaku,tapi hidup masih terlalu indah untuk ditapaki.masih banyak mimpinya yang belum kau buktikan padanya.kuharap kau tetap ada. dan benar-benar ada, bukan ada tapi tiada.dan kuharap Ianya tersenyum disana saat semua impiannya tentang dirimu kau buktikan padanya.
Teruntuk dirimu yang sedang dalam cobaan kuharap kau tabah.

Benih Itu Tlah Jadi Pohon

Kemarin aku terbangun dari tidur panjangku, dan terjaga di sebuah taman yang terlihat hancur lebur di tempa badai kehidupan. Tapi ada satu batang pohon yang telah tumbuh indah sekali disana,dikelilingi bunga-bunga lili dan rerumputan. Aku tlah berulang kali ke taman ini, tapi baru kali ini kusadari pohon itu tlah cukup besar. Tak terasa telah dua tahun pohon itu tumbuh besar.

semalam tlah kusingkap rahasia tentang pohon itu kepadamu, tentang perasaan yang tlah lama tumbuh dan kutanam tanpa kusadari tlah cukup besar dan tak sanggup lagi kupikul sendiri. entah akan berada dimana eangkau esok hari. dan entah apa yang ada dalam lubuk pikiranmu yang terdalam.engkau akan selalu menjadi cinta dalam hati ini, walau mungkin esok atau lusa ada cinta baru mengisi hati ini. akan slalu ku ingat tatap indah matamu, candamu dan juga kisahmu dengan dia yang tak berakhir indah, dan menjadi lagu sendu ratapan hatimu yang mencinta.

Dan bila nanti kau menjawab perasaan yang kutitip di hatimu dengan kata-kata yang mengecewakan aku tlah siap untuk hari itu. Waktu mungkin akan bergerak cepat tanpa peduli kesendirianku. tapi ingat akan ada satu cinta yang slalu untukmu, dan salah satu sudut hatiku adalah tempat untukmu bersemayam. Walau ada cinta lain hadir suatu hari nanti.kau tetap cinta sejatiku dan slalu dalam hatiku.

Sendu Sedu

Kelam, kusam, kala malam menjamu dan mengantarku ke tilam
Ah.. itulah diam yang takkan tergumam dalam kalam yang belum padam.
Sedikit asam dan garam, kusut menuju akar kayu dan tak tau siapa yang menanam.
Kau? dimana kini?