Fortress Of Solitude

Ini hanya sebuah benteng, dimana semua rasa tersimpan. Dimana semua tumpah ruah dalam kata dan semua cerita yang tersisa untuk diceritakan.

My Photo
Name:
Location: Banda Aceh, Aceh, Indonesia

I'am a flying soul in the dark path of life. trying to touch the fantasy life as a human. I miss eternal...

Friday, September 29, 2006

Sebuah Sudut Pandang

terkadang sangat rumit untuk memahami pikiran seorang wanita, dan ditambah lagi pria yang suka merasa masalahnya bukan untuk dibagi dengan pasangan wanitanya.dan contohnya seperti sebuah cerita yang saya dapat dari seorang teman.
BUKU HARIAN ISTERI
Minggu Malam - Dia bertingkah aneh. Sebelumnya kami berjanji bertemu di Cafe. Aku shopping seharian dg teman-teman, sehingga mungkin dia kesal karena aku agak telat sampai di Cafe, tapi dia tak berkomentar.Ngobrolnya nggak nyambung, jadi aku usul kita pergi ketempat yang agak sepi supaya ngobrolnya lebih enak, dia setuju tapi tetap diam dan berjarak. Aku tanyakan apa yang salah - dia jawab, "Tak ada". Aku tanyakan apakah kesalahan ku yang membuatnya kesal. Dia bilang hal ini tak ada kaitannya dengan ku dan minta aku nggak usah khawatir.Dalam perjalanan pulang, ku bilang aku mencintainya, dia cuma tersenyum tipis dan tetap menyetir. Aku tak bisa menjelaskan perangainya sore itu. Aku tak habis pikir kenapa dia tak menjawab, "aku cinta kamu juga". Sesampainya dirumah, aku merasa kehilangan dia, dan seolah-olah dia tak menghendaki ku lagi. Dia hanya duduk dan nonton depan TV; dia terlihat jauh dan menghilang.....Akhirnya aku putuskan untuk tidur. Sekitar 10 menit kemudian, dia menyusul ke kamar. Aku nggak tahan lagi, kuputuskan untuk menghadapinya dan menanyakan soal sebenarnya, tapi dia langsung tertidur. Aku mulai menangis sampai tertidur. Aku tak tahu apa yang harus ku lakukan. Hidupku serasa kiamat...
BUKU HARIAN SUAMI
Hari ini REAL MADRID kalah. SIALAAANN!!!

Thursday, September 14, 2006

Ravine

a song performed by :Ace Of Base
Have you heard
Have you heard
Bout this girl who was ripped up by her roots
All alone what she learned
Like humility you win when you lose
I have learned
I have learned
The most horrifying nights have an end
I was hurt
I was lost
In the dark I found my way to a friend
am standing here in my ravine
Once again I see a piece of the sky
And my joy will never be denied
Cause I was meant to be here
The only place on earth
Where you are near
Where you are near
Was a flowerSo frail
And I let the trees grow wild around me
Grew so high
Hit the sky
Shaded everything I needed to see
Then one night
Someone came
Took a knife and ripped me up by my roots
Tossed astray
Far away
In my darkest night I started to pray
I am standing here in my ravine
Once again I see a piece of the sky
And my joy will never be denied
Cause I was meant to be hereThe only place on earth
Where you are near
Where you are near
Why do you
Why do you ask
Why Im not blaming my God (Blaming my God)
I tell you
I tell you once
He was the only one there
I am standing here in my ravine
Once again I see a piece of the sky
And my joy will never be denied
Cause I was meant to be here
The only place on earth
Where you are near
Where you are near
I am standing here in my ravine
Once again I see a piece of the sky
And my joy will never be denied
Cause I was meant to be here
The only place on earth
Where you are near
Where you are near

Monday, September 11, 2006

Pujian

( copy Paiste)
Ada seorang gadis muda yang sangat suka menari. Kepandaiannya menari
sangat menonjol dibanding dengan rekan-2nya, sehingga dia seringkali
menjadi juara di berbagai perlombaan yang diadakan. Dia berpikir,
dengan apa yang dimilikinya saat ini, suatu saat apabila dewasa nanti dia
ingin menjadi penari kelas dunia. Dia membayangkan dirinya menari di Rusia,
Cina, Amerika, Jepang, serta ditonton oleh ribuan orang yang memberi
tepuk tangan kepadanya.
Suatu hari, dikotanya dikunjungi oleh seorang pakar tari yang berasal
dari luar negeri. Pakar ini sangatlah hebat, dan dari tangan dinginnya telah
banyak dilahirkan penari-penari kelas dunia. Gadis muda ini ingin
sekali menari dan menunjukkan kebolehannya di depan sang pakar tersebut,
bahkan jika mungkin memperoleh kesempatan menjadi muridnya.
Akhirnya kesempatan itu datang juga. Si gadis muda berhasil menjumpai
sang pakar di belakang panggung, seusai sebuah pagelaran tari. Si gadis muda
bertanya "Pak, saya ingin sekali menjadi penari kelas dunia. Apakah
anda punya waktu sejenak, untuk menilai saya menari ? Saya ingin tahu
pendapat anda tentang tarian saya". "Oke, menarilah di depan saya selama 10
menit", jawab sang pakar.
Belum lagi 10 menit berlalu, sang pakar berdiri dari kursinya, lalu
berlalu meninggalkan si gadis muda begitu saja, tanpa mengucapkan
sepatah kata pun. Betapa hancur si gadis muda melihat sikap sang pakar. Si
gadis langsung berlari keluar. Pulang kerumah, dia langsung menangis
tersedu-sedu. Dia menjadi benci terhadap dirinya sendiri. Ternyata
tarian yang selama ini dia bangga-banggakan tidak ada apa-apanya di hadapan
sang pakar. Kemudian dia ambil sepatu tarinya, dan dia lemparkan ke dalam
gudang. Sejak saat itu, dia bersumpah tidak pernah akan lagi menari.
Puluhan tahun berlalu. Sang gadis muda kini telah menjadi ibu dengan
tiga orang anak. Suaminya telah meninggal. Dan untuk menghidupi keluarganya,
dia bekerja menjadi pelayan dari sebuah toko di sudut jalan.
Suatu hari, ada sebuah pagelaran tari yang diadakan di kota itu. Nampak
sang pakar berada di antara para menari muda di belakang panggung. Sang
pakar nampak tua, dengan rambutnya yang sudah putih. Si ibu muda dengan
tiga anaknya juga datang ke pagelaran tari tersebut. Seusai acara, ibu
ini membawa ketiga anaknya ke belakang panggung, mencari sang pakar, dan
memperkenalkan ketiga anaknya kepada sang pakar. Sang pakar masih
mengenali ibu muda ini, dan kemudian mereka bercerita secara akrab.
Si ibu bertanya ", Pak, ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati
saya. Ini tentang penampilan saya sewaktu menari di hadapan anda
bertahun-tahun yang silam. Sebegitu jelekkah penampilan saya saat itu, sehingga anda
langsung pergi meninggalkan saya begitu saja, tanpa mengatakan sepatah
katapun ?".
"Oh ya, saya ingat peristiwanya. Terus terang, saya belum pernah
melihat tarian seindah yang kamu lakukan waktu itu. Saya rasa kamu akan menjadi
penari kelas dunia. Saya tidak mengerti mengapa kamu tiba-2 berhenti
dari dunia tari", jawab sang pakar.
Si ibu muda sangat terkejut mendengar jawaban sang pakar. "Ini tidak
adil", seru si ibu muda. "Sikap anda telah mencuri semua impian saya.
Kalau memang tarian saya bagus, mengapa anda meninggalkan saya begitu
saja ketika saya baru menari beberapa menit. Anda seharusnya memuji saya,
dan bukan mengacuhkan saya begitu saja. Mestinya saya bisa menjadi penari
kelas dunia. Bukan hanya menjadi pelayan toko !".
Si pakar menjawab lagi dengan tenang "Tidak .. Tidak, saya rasa saya
telah berbuat dengan benar. ANDA TIDAK HARUS MINUM ANGGUR SATU BAREL UNTUK MEMBUKTIKAN ANGGUR ITU ENAK. Demikian juga saya. Saya tidak harus
menonton anda 10 menit untuk membuktikan tarian anda bagus. Malam itu saya juga
sangat lelah setelah pertunjukkan. Maka sejenak saya tinggalkan anda,
untuk mengambil kartu nama saya, dan berharap anda mau menghubungi saya
lagi keesokan hari. Tapi anda sudah pergi ketika saya keluar. Dan satu
hal yang perlu anda camkan, bahwa ANDA MESTINYA FOKUS PADA IMPIAN ANDA,
BUKAN PADA UCAPAN ATAU TINDAKAN SAYA.
Lalu pujian ? Kamu mengharapkan pujian ? Ah, waktu itu kamu sedang
bertumbuh. PUJIAN ITU SEPERTI PEDANG BERMATA DUA. ADA KALANYA
MEMOTIVASIMU, BISA PULA MELEMAHKANMU. Dan faktanya saya melihat bahwa
sebagian besar PUJIAN YANG DIBERIKAN PADA SAAT SESEORANG SEDANG
BERTUMBUH, HANYA AKAN MEMBUAT DIRINYA PUAS DAN PERTUMBUHANNYA BERHENTI. SAYA JUSTRU LEBIH SUKA MENGACUHKANMU, AGAR HAL ITU BISA MELECUTMU BERTUMBUH LEBIH CEPAT LAGI. Lagipula, pujian itu sepantasnya datang dari keinginan saya sendiri. TIDAK PANTAS ANDA MEMINTA PUJIAN DARI ORANG LAIN".
"Anda lihat, ini sebenarnya hanyalah masalah sepele. Seandainya anda
pada waktu itu tidak menghiraukan apa yang terjadi dan tetap menari, mungkin
hari ini anda sudah menjadi penari kelas dunia. MUNGKIN ANDA SAKIT HATI
PADA WAKTU ITU, TAPI SAKIT HATI ANDA AKAN CEPAT HILANG BEGITU ANDA
BERLATIH KEMBALI. TAPI SAKIT HATI KARENA PENYESALAN ANDA HARI INI TIDAK AKAN PERNAH BISA HILANG SELAMA-LAMANYA ...".

Kabut Gelap

kemana harus bertanya?
jika langit pun diam dalam kabut gelap
kemana harus bertanya apa salahku Tuhan?
bahkan aku harus berkorban apa yang aku sendiri tak punya
ketika dialog ini aku mulai aku pun tak tahu apa kasedihan yang menggugah hati,
dan apa yang kulihat dalam cerminpun sangatlah berbeda hari kemarin dan sekarang ini.