Fortress Of Solitude

Ini hanya sebuah benteng, dimana semua rasa tersimpan. Dimana semua tumpah ruah dalam kata dan semua cerita yang tersisa untuk diceritakan.

My Photo
Name:
Location: Banda Aceh, Aceh, Indonesia

I'am a flying soul in the dark path of life. trying to touch the fantasy life as a human. I miss eternal...

Saturday, March 25, 2006

Pada

Pada sepi yang menyapa
Pada api yang menjadi dingin
Pada air yang membeku
Pada langit pagi penuh mendung
Pada malam yang kelam
Pada kepak sayap burung bul-bul
dan ntah pada apa saja telah ku ungkapkan perasaan ini
tapi, di hadapmu bibir ini hanya bisa membisu
Nanar tatap bola mata hanya bersitkan tanya
"Ada apa dengan mu pria asing?"
Bahkan dari jutaan detik yang kita lewati di jalan yang sama
Namamu pun masih jadi misteri dari ketakutanku
Begitu indah dirimu, begitu ingin kubekukan dan kubingkai
ntahlah...waktu akan membawa kemana kisah ini?!!!.

Thursday, March 23, 2006

sajak "Konak"

Ada yang lupa ku titip dalam semilir angin tadi malam
Rindu bercampur sedikit gairah jalang
Hingga tidur pun jadi gelisah tak menentu
Sore tadi kau tinggal aku dalam sisa "Konak" yang kau mulai

Friday, March 17, 2006

Adalah Aku

Adalah aku api yang menjadi es takkala kurasa lembut sikapmu
Adalah aku kilatan halilintar yang menyalak jadi gemuruh saat kudengar merdu sapamu
Adalah aku bunga kapas yang menjadi sutra takkala kusentuh halus kulitmu
Adalah aku malam yang menjadi pagi saat kau datang menemaniku
Adalah aku yang terus terdiam tak mampu berkata-kata
Tentang cinta yang telah lama bersemayam di sisi terdalam kalbu
Adalah aku yang hanya bisa menatap manis senyumu tanpa ada balasku
Adalah aku yang hanya bisa membisu
Adalah aku yang mencintaimu....
Adalah aku.............

Saturday, March 11, 2006

Tanda Tanya

Apa yang salah tentang matahari pagi ?
Sampai saat hujan turun, menyapa dalam bulir-bulir air mengalir
Apa yang salah tentang senyum yang kau titip ?
Hingga kesepian inipun tak mampu lagi menjawab kegundahan hati
Terkadang rasa takut itu mulai mengelayut seiring malam turun
Dinginya mulai mengerat sisi dinding pertahanan ini
Kembali lagi pada pertanyaan yang tak pernah terjawab
Sejak awal panggilan itu bergema dalam kepala
Dan pertanyaan yang hadir bertambah kusut
Hampa,hening,diam
akhirkah?????????

Friday, March 03, 2006

Bunda

Ini hanyalah cabikan kata-kata yang takkan mendirikan bulu roma bila tak bercampur nada mayor-minor yang mengiring dentang hidup. Karena denting-denting itulah yang telah meruakkan tanggis dari realitas ini. Resapilah karena raut tulisan ini pun takkan sedikitpun menitikkan air mata mereka yang tak paham realitas. Rasakanlah lebih dalam sebelum tulisan ini menjadi lebih sedih hingga aku sendiri kehilangan kata-kata untuk mengabarkan rasa yang aku redam. Bunda kaulah sumber cinta,pengasihan,belas kasih dan ampunan. Belum sempat kupersembahkan impianmu, bombanrdir air laut telah menebar karat luka di rencong hatiku yang belum terlalu tajam kau asah, dan kau telah berhasil memagari rencong hatiku dari serangan air bah itu. Hanya meninggalkan pesan padaku untuk mengikis karat itu menjadi kilauan cita-cita, Doakan aku bunda dari sisiNya.

Teruntuk Bunda yang meninggal dalam Tsunami Aceh 26 Desember 2004
Image hosting by Photobucket
picture taken from: www.nasenfisch.de

Misteri

Ku kepak sayap merengkuh rembulan
Dingin membeku merasuk sukma kecilku lara
Berkeping memecah bagai abu-abu kecil berterbangan
Bergelung berputar gelombang ketiadaan
Bagai debur-debur ombak memecah menjadi riak tak berarti
Aku bukanlah aku
Dia bukanlah dia
Terpasung dalam topeng perang
Saling kecup dalam bahasa Kepicikan
Siapa yang salah?
Perasaankah?
Pikirankah?
Atau Nafsu kita yang menari dalam tabuhan genderang perang
Engkaukah, Diakah Kaliankah? ntahlah?

Thursday, March 02, 2006

suatu saat

Dan pada suatu ketika
Takkala rintik hujan membasah bumi yang gersang
Takkala sang matahari keluar dari ufuk timur melintas ke barat
Takkala embun jatuh dari ujung rerumputan
Takkala teriakan menjadi sepi
Takkala gelap menjadi terang
Takkala nada menjadi lagu
Takkala gelak tawa kita yang memecah kesunyian malam
Dan Takkala waktu menjadi terlalu singkat untuk kita lewati
Diantara desau angin
Diantara pilihan yang engkau pilihkan untukku
Diantara kegundahan yang kau selipkan tadi malam
Diantara semuanya aku memilih untuk tetap diam
biarkan aku bersama alamku,
dan larut dalam kontemplasi
yang ntah kapan akan berujung
Image hosting by Photobucket
picture taken from:arena.cr97.net